Powered By Blogger

Sabtu, 01 Mei 2010

RENUNGAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan merupakan aspek terpenting sebagai tonggak kemajuan bangsa. Tujuan pendidikan seperti yang termaktub didalam amanat konstitusi kita (UUD 1945) ialah mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pendidikan bangsa ini bisa terhindarkan dari penindasan. Tapi lagi-lagi upaya untuk mewujudkan itu belum sesuai kalau melihat keadaan pendidikan sekarang. Untuk menjadikan pendidikan sebagai sesuatu yang bisa mencerdaskan dan mensejahterakan.tanpaknya masih jauh dari harapan.

Menyikapi hari pendidikan Nasioanl sebagai Evaluasi Hitam Putih pendidikan Indonesia Badan Eksekutif Mahasiswa Sebogor melihat ada banyak problema yang harus dikritisi dan diselesaikan oleh Bangsa ini. Salah satunya adalah kualitas pendidikan yang tidak jelas juntrungannya.Itu bisa ditinjau dari aspek lemahnya sistem birokrasi yang bisa menyebabkan tindak korupsi diinstutusi pendidikan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi serta pengawasan. Selama ini struktursistem yang dikembangkan sangat birokratis, tidak efisien dan sebagian pejabat daerah menempatkan orang bukan karena profesionalisme atau kemampuan tetapi karena kedekatan dengan pejabat atau karena jasa-jasa politik sebelumnya.

BEM Sebogor memandang masih lemahnya insfrastruktur pendidikan misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya Data Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor Tahun 2010 menyebutkan sedikitnya 247 bangunan sekolah dasar (SD) di wilayah Kabupaten Bogor dalam keadaan rusak. Hal ini deperparah dengan kurangnya tenaga guru yang berjumlah lebih dari satu juta.

Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan juga menjadi masalah serius Depdiknas (2009) mencatat jumlah pengangguran terdidik Indonesia 961.001 orang dan dari jumlah tersebut 598.000 lebih berstatus sarjana jumlah yang cukup fantastasti . Selain itu kondisi buta huruf di Indonesia juga masih menjadi persoalan besar yang belum tuntas diberantas. Angka penyandang buta huruf di Indonesia masih sangat tinggi, suatu jumlah yang kelak bisa menjadi bom waktu yang bisa menghancurkan bangsa ini. Menurut data UNISCO Dari 771 juta jiwa tersebut, diyakini 13,2 juta jiwanya adalah penduduk Indonesia. Disamping itu biaya pendidikan menjadi faktor utama yang menghalangi rakyat untuk bisa merasakan manisnya layanan pendidikan. Meski telah dianggarkan 20 % namun dalam realisasi anggaran ini masih banyak yang belum tepat sasaran karna lemhnya sistem konroling, praktek KKN oknum pejabat pemerintah dan pejabat sekolah dalam pengalokasian dana pendidikan dari tinggkat atas hingga bawah tampak belum terkontrol secara optimal hal ini menimbulkan diskriminasi pendidikan bagi rakyat yang mebutuhkan.Untuk itu melalui renungan Hari Pendidikan Nasional ini Aliansi Badan Ekesekutif Mahasiswa Sebogor menuntut beberapa hal sebagai berikut :

1. Menjadikan Pendidikan sebagai prioritas Pembangunan bagi Pemerintah
2. Menjadikan Masyarakat sebagai Mitra dalam peningkatan kualitas Pendidikan
3. Reformasi birokrasi Dep. Pendidikan Nasional dari pusat hingga Daerah.
4. Pemerataan Sistem Pendidikan
5. Pemerhatian pembangunan Infra Struktur Sekolah
6. Menuntut Pemerintah untuk menciptakan pemerataan kesempatan pendidikan bagi rakyat-rakyat terpencil.
7. Berantas Mafia Pendidikan baik ditingkat pusat maupun daerah.
8. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan.


CP:
Hendra Etri Gunawan (Kordinator BEM se Bogor)
085692610262, etrigunawanhendra@gmail.com, bemsebogoraya@gmail.com