Powered By Blogger

Selasa, 25 Maret 2008

Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Bogor

Pers Release
Kemiskinan dan Pengangguran di Kota Bogor :
Menyambut Kunjungan Presiden SBY di Rancamaya, Bogor
Oleh : Eka Febrial*

Tingkat kemiskinan di Kota Bogor pada pertengahan tahun 2006 sudah mencapai 160.000 jiwa (Wakil ketua komisi D DPRD Kota Bogor, Mulyana). Jumlah itu mengalami kenaikan 40 % dibanding tahun 2004/2005 sebesar 67.000 jiwa. Angka ini sangat signifikan dan menjadi sinyal bahwa kota Bogor yang merupakan penyangga ibu kota Jakarta, saat ini dihuni oleh banyak warga miskin. Belum lagi saat ini warga-warga miskin yang ada kembali diresahkan dengan meningkatnya harga bahan-bahan pokok.
Angka kemiskinan di Kota Bogor setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2002 tercatat 20 ribu KK, menurun jumlahnya tahun 2003 menjadi 17.957 KK, artinya, turun kurang lebih 5 %, namun pada saat 2004 sampai 2006 terus merangkak naik jumlahnya dan sekarang tercatat jumlahnya 41.398 KK.Sementara itu persentase pengangguran Kota Bogor pun turut meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2004 mencapai 14,67 %, pada tahun 2005 meningkat menjadi 16.35 %, dan pada tahun 2006 sebesar 18.5 %.
Melihat data ini, sudah seharusnya pemerintah pusat pun ikut bercermin, bahwa program pemberdayaan masyarakat yang ada saat ini, baik pusat maupun daerah, belum terlihat secara nyata mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran. Kami khawatir adanya anggaran yang cukup besar dalam pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan ini tidak sampai pada sasarannya akibat ketidakseriusan pihak pemerintah dalam menjalankan programnya, atau bahkan malah dinodai oleh adanya praktek KKN oleh oknum-oknum birokrat yang terlibat di dalamnya.
Untuk itu, pagi tadi (Rabu, 5 Maret 2008) di lokasi peninjauan SBY (Desa Genteng, Rancamaya, Bogor), perwakilan mahasiswa BEM Se-Bogor: IPB bersama kawan-kawan STTIF dan STIE Pandu Madania yang berjumlah total 25 orang, bergerak bersama puluhan warga desa untuk menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia:
1. Menuntut SBY untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran, terutama di Kota Bogor
2. Menuntut SBY untuk menangani secara serius program-program pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah.
3. Menindak tegas oknum-oknum yang melakukan pungutan liar terhadap dana pemberdayaan masyarakat.
4. Mendesak SBY untuk menurunkan harga bahan-bahan pokok, yang telah meresahkan masyarakat
5. Mendesak SBY untuk memberantas kasus korupsi, penyebab kemiskinan struktural

Kami sangat berharap, di penghujung pemerintahannya, SBY dapat menyelesaikan permasalahan rakyat, bukan malah menambah-nambah penderitaanya. Bagi kami, meskipun harus dengan jalan demonstrasi, berjuang dan berkontribusi bagi rakyat adalah harga mati. Jalan perjuangan ini sangat panjang. Belum saatnya Indonesia memetik hasil, mari bersama-sama bekerja keras mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Tiada kata jera dalam perjuangan. Hidup mahasiswa!!


CP: Eka Febrial (08170767641)
*Koordinator BEM Se-Bogor

Tidak ada komentar: