Powered By Blogger

Senin, 01 November 2010

Sumpah yang Terlupakan?

“Pemuda Indonesia tidak boleh melupakan sejarahnya. Apalagi semangat juang pemuda Indonesia dulu. Salah satu caranya dapat dilihat juga dari nilai akademis yang baik,” ujar Hendra Etri Gunawan, Kordinator BEM se Bogor

Jurnal Bogor, 28 October 2010
Rubrik: Studenta

Bogor - Momentum Hari Sumpah Pemuda yang diikrarkan 28 Oktober 1928 silam, nyatanya sudah mulai dilupakan pemuda masa kini. Dari hasil pantauan Studenta Jurnal Bogor kepada 100 mahasiswa yang menyatakan dirinya sebagai pemuda Indonesia, 66 % diantaranya tidak hafal teks sumpah pemuda. Jika isi dari tiga janji pemuda saja sudah dilupakan, bagaimana dengan makna sumpah pemuda?

Fauziah adalah satu dari sekian banyak mahasiswa yang tidak hafal sepenuhnya teks sumpah pemuda.”Sorry, saya nggak hafal semua teksnya. Namun, kalau boleh jujur, teks ini memang tidak terlalu banyak di gaungkan dibeberapa kegiatan penting sekalipun. Saya juga yakin bukan saya saja yang kurang hafal,” tuturnya dengan malu.

Menanggapi fenomena yang mengkhawatirkan ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, Dadang Irfan, angkat suara. Menurutnya, semangat persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. “Miris memang, tapi inilah potret pemuda masa kini. Banyak pemuda Indonesia yang predikatnya sebagai manusia intelektual justru menjadi bagian dari tindakan kerusuhan, kerusakan, dan keanarkisan. Padahal ini jelas-jelas tidak diajarkan dalam teks sumpah pemuda,” paparnya.

Senada dengan Dadang, Wakil Ketua Sosial Budaya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor, M. Pribadi, mengatakan, bukan hanya teks sumpah pemudanya saja yang sudah dilupakan, aplikasinya pun telah diabaikan oleh pemuda Indonesia,. “Muda-mudi Indonesia masa kini seharusnya menanamkan rasa nasionalisme, persatuan dan nilai kebangsaan, jangan pudar seperti sekarang.” tuturnya.

Di tempat lain, Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa se-Bogor, Hendra Etri Gunawan, mahasiswa yang menjadi generasi pemuda selanjutnya harus semakin strategis dalam memaknai keberadaannya. “Pemuda Indonesia tidak boleh melupakan sejarahnya. Apalagi semangat juang pemuda Indonesia dulu. Salah satu caranya dapat dilihat juga dari nilai akademis yang baik,” ujar Hendra.

Tidak ada komentar: